Senin, 02 Maret 2009

EKSTRAKSI ALGINAT

Ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan dengan bantuan pelarut. Ekstraksi merupakan salah satu cara pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu bahan yang merupakan sumber komponen tersebut. Prinsip ekstraksi dengan pelarut berdasarkan pada kelarutan komponen terhadap komponen lain dalam campuran, pada ekstraksi tersebut terjadi pemisahan antara komponen yang mempunyai kelarutan kecil dalam pelarut yang digunakan, komponen yang larut dapat berupa cair maupun padat, oleh karena itu ekstraksi dengan pelarut dapat dilakukan untuk ekstraksi komponen cairan dari system campuran cairan – cairan maupun cair – padat dan ekstraksi komponen padat dari system campuran padat – padat maupun padat cair . Prinsip mekanisme reaksi proses ekstraksi alginat dilakukan dalam suasana basa (penambahan larutan Na2CO3), karena alginat larut dalam basa dan tidak larut dalam asam. Prinsip mendapatkan alginat, alga dicuci, kemudian dilarutkan dalam alkali, yaitu larutan natrium karbonat. Setelah selulosanya hilang, maka alginat dapat dipisahkan dengan cara pengendapan dalam bentuk garam kalsium atau asam alginat. Bila hasilnya kalsium alginat, maka endapan itu sebaiknya dicuci dengan asam sehingga hasilnya berubah menjadi asam alginat, kemudian ditambah basa untuk memperoleh jenis garam yang di kehendaki .Pada umumnya pembuatan alginat terdiri atas seleksi, pemotongan, perendaman, pengendapan dan pemurnian.

Minggu, 01 Maret 2009

Standart Mutu Alginat

Alginat yang memiliki mutu food grade, harus bebas dari selulosa dan warnanya sudah dilunturkan (bleached) sehingga terang atau putih. Disamping grade tersebut, ada lagi yang disebut industrial grade yang biasanya masih mengijinkan adanya beberapa bagian dari selulosa, dengan warna dari coklat sampai putih. Standart mutu secara umum dari alginat adalah ber-pH 3,5 – 10, viskositas 10 – 5000 cps per 1% larutan air, kadar air 5 – 20%, dan ukuran partikel 10 – 200 mesh.